====KARPALA SISTEM KOMPUTER GUNADARMA====

Berikut ini adalah beberapa gunung tertinggi di indonesia :

Pegunungan Jaya Wijaya /Punak Cartenzs (4.884m dpl)

Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut.

Gunung Kerinci (3.805 m dpl)

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia (3.805 m dpl). Gunung ini memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah ini diisi oleh air dengan warna hijau kekuning-kuningan.

Gunung Rinjani (3.726m dpl)

Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok bagian Utara dengan ketinggian 3,726 m dpl, merupakan gunung berapi tertinggi ke dua di Indonesia. Bagi masyarakat Hindu mereka percaya di puncaknya merupakan tempat suci, tempat tinggal para Dewa. Pendakian ke gunung Rinjani dapat menjadi pengalaman tak terlupakan.

Gunung Semeru (3.676m dpl)

Gunung Semeru (3.676m dpl) merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan merupakan gunung berapi tertinggi ke-tiga di Indonesia. Gunung Semeru terletak di pegunungan Tengger dan bertetangga dengan Gunung Bromo.

Gunung Gede Pangrango (3.019m dpl)

Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980.

========PURPALA========

MY LIFE IS MY ADVENTURE, ADVENTURE IS MY LIFE

Kamis, 31 Oktober 2013

SEBUAH KUALITAS KARYA TULIS

1. Kualitas karya tulis ditentukan oleh beberapa  aspek, yaitu :
    a.Topik yang menarik

    b. Mudah dipahami oleh pembaca
A. Pengertian Topik
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan.Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

B. Syarat Topik yang baik
1. Menarik untuk ditulis
Topik yang menarik bagi penulis akan mengingatkan kegairahan dalam mengembangkan suatu penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk selalu membaca topik tetsebut.
2. Dikuasai dengan baik oleh penulisa minimal prinsip-prinsip ilmiah 
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai sebuah teori-teori yang membahas tentang penulisan yang baik dan benar. Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode penulisan yang digunakan dan bidang ilmu yang dikuasai.

Senin, 21 Oktober 2013

BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

1. Jelaskan dengan contoh "Penggunaan bahasa indonesia secara baik dan benar"!

A. Penggunaan bahasa indonesia secara baik dan benar
Selain bermacam ragam bahasa yang telah kita bicarakan, adalagi penggunaan ragam bahasa yang khas, yaitu bahasa indonesia yang baik dan benar.
ungkapan gunakanlah bahasa indonesia yang baik dan benar  telah menjadi slogan yang memasyarakat, baik melalui jasa guru dilingkungan sekolah, jasa media massa (media cetak-surat kabar dan majalah - ataupun media elektronik - radio,televisi dan internet).
Apakah sebenarnya makna ungkapan itu? Apakah yang dijadikan alat ukur (kriteria) bahasa yang baik? Adapula alat ukur bahasa yang benar?
Supaya tidak hanya menggunakan slogan itu, tetapi dapat menerapkannya, marilah kita perhatikan kriteria bahasa yang baik dan benar dibawah ini.

Kaidah yang digunakan untuk penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa, kaidah itu meliputi beberapa aspek yaitu :
          
          1. Tata bunyi (fonologi)
          Pada aspek tatabunyi, misalnya kita telah menerima bunyi |f|, |v| dan |z|.
          Oleh karena itu kata-kata yang benar adalah Fajar, Fakir, Motif, Aktif,Variabel, Devaluasi,
          Vitamin,Zakat, Zebra dan Izin.

          2. Tata Bahasa (kata dan kalimat)
          Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar misalnya ubah,                         mencari, terdesak, mengebut, tegakkan dan pertanggung jawaban, bukan obah|robah|rubah,           nyari, kedesak,ngebut, tegakkan dan pertanggungan jawab.

         3. Kosakata (termasuk istilah)
         Pada aspek kosakata, kata-kata seperti bilang, kasih, entar dan udah, lebih baik diganti dengan                berkata/mengatakan, memberi, sebentar dan sudah dalam penggunaan bahasa indonesia yang                  benar. Dalam hubungannya dengan per istilahan, istilah dampak (impact), bandar udara, keluaran              (output) dan pajak tanah (land tax) dipilih sebagai istilah yang benar, daripada istilah pengaruh,                pelabuhan udara, hasil dan pajak bumi.
    
         4. Ejaan
         Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, hakikat, objek, jadwal, kualitas dan herarki.
      
         5. Makna 
         Dari segi makna, pengunaan bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang              sesuai dengan tuntunan makna. Misalnya dalam bahasa ilmu tidak tepat jika menggunakan kata yang              bermakna konotatif (kiasan). 
        Jadi,penggunaan bahasa yang benar adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa.

Kriteria mengunakan bahasa yang  baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. pemilihan itu bertalian dengan topik yang dibicarakan, tujuan pembicaraan orang yang diajak bicara (kalau lisan), atau pembaca (jika ditulis), dan tempat pembicaraan.
Selain itu bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahasa yang kita gunakan itu Logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita.


2. Berikan contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi!

A. Bahasa sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan bisa melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Mereka tidak bisa berinteraksi dengan mudah dan baik jika mereka tidak menguasai bahasa antara satu sama lain dan dengan tidak adanya kesinambungan tersebut mereka juga tidak dapat menangkap ekspresi kejiwaan maupun keinginan yang diutarakan oleh lawan komunikasinya. Hal ini juga yang menyebabkan adanya sekat dan kurang terkaitnya emosional satu sama lain.
Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai salah satu kebutuhan primer yang mempunyai peran sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup. Bahkan, bahasa juga dapat dikategorikan sebagai senjata yang paling ampuh untuk membentengi diri dan negeri dari ancaman-ancaman perpecahan.

Berikut ini adalah contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :

1. Bahasa sebagai alat komunikasi

indikator kemampuan berbahasa indonesia yhang komunikatif mencakup :
 (1) kemampuan organisasional yang terdiri atas : (a) kemampuan gramatikal (kosakata, dialeg/ragam,                                                                                            morfologi, sintaksis, fonologi/grafoogi);  
                                                                              (b) kemampuan tekstual (retorika dan kohesi). 

(2) kemampuan pragmatik yang terdiri atas : (a) kemampuan ilokusionari (fungsi ideasional, fungsi                                                                                           manifulatif, fungsi heuristik, fungsi imajinatif).
                                                                      (b) kemampuan sosilinguistik (kepekaan pada dialek/ragam,                                                                              kepekaan pada kewajaran, kepekaan pda register dan                                                                                  kepekaan pada kiasan).